Pohon pelindung ini (Maniiltoa gemmipara) dikenal juga dengan nama Pohon
Saputangan karena bunganya yang indah seperti saputangan bila dilihat
dari kejauhan, bunganya lemas menggantung ke bawah menjuntai seperti
lipatan saputangan berwarna putih kekuningan atau tunas menggantung
dalam kelompok pada ujung ranting. Dari dekat, rumbai daun remaja
terlihat seperti kertas yang disusun tumpang tindih satu sama lain.
Rumbai baru daun pertama yang berkembang dalam kuncup besar ditutupi
oleh sisik coklat tipis. |
Pohon pelindung berdaun lebat serta
berbatang cukup tinggi, fungsinya selain untuk dijadikan sebagai pohon
peneduh juga dimaksudkan untuk menyerap polutan, daun mudanya menjuntai
ke bawah merupakan nilai tambah tersendiri bagi keindahan tanaman
ini.Daun muda ini perlahan-lahan akan berubah menjadi warna hijau tua
panjang yang mengkilat, bersamaan dengan munculnya kuncup-kuncup bunga
yang berwarna putih dalam bentuk tandan sepanjang lebih dari 30 cm.
Buahnya berwarna coklat sebesar kacang dan hanya berisi satu biji
kecil. Pohon ini senang di tempat terbuka dan penuh dengan cahaya
matahari. |
Nama lain pohon yang berasal dari Papua Nugini ini yaitu Maniltoa grandiflora, Maniltoa
browneoides, adalah tanaman lindung yang dapat tumbuh dengan ketinggian
sekitar 5 meter hingga 25 meter. Pohon yang memiliki potensi sebagai
pohon hias atau teduh ini biasanya ditanam sebagai tempat teduh untuk
taman lansekap umum, tempat rekreasi, lapangan golf dan area parkir. |
|
0 komentar:
Posting Komentar